Selasa, 01 Februari 2011

36 Klub Persib Lebih Pilih Kompetisi Legal

Bandung – Para pengurus 36 klub sepak bola yang bernaung di bawah Pengcab PSSI Kota Bandung, beralasan lebih memilih Liga Super Indonesia (LSI) karena kompetisi yang digulirkan PSSI tersebut legal.

Meski mereka menilai kepengurusan PSSi tidak tidak bejalan baik, namun LSI yang digulirkan merupakan kompetisi resmi di Indonesia yang diakui dunia baik oleh AFC maupun FIFA. Sedangkan Liga Primer Indonesia (LPI) tidak diakui dunia.

“Kita mau yang legal saja. Meski PSSI tidak benar, kita ikuti sistemnya saja. Kalau mau jangan dukung Nurdin (Ketua Umum PSSI Nurdin Halid)-nya, tapi sistem di PSSI,” kata Sektreataris PS Java Yayat Ruhiyat pada acara Silaturahmi 36 Klub Pengcab PSSI Kota Bandung di Pendopo Kota Bandung, Jalan Dalem Kaum, Selasa (1/2/2011).

Yayat pun meminta Manajer Persib Umuh Muchtar yang juga Dirut PT Persib Bandung Bermartabat (PBB) tidak hanya mempertimbangkan kekecewaan bobotoh terhadap wasit LSI yang memicu mereka menginginkan Persib hijrah ke LPI.

“Pak Umuh jangan terhasut oleh bobotoh yang menyuarakan Persib ke LPI. Itu kan hanya sebagian suara bobotoh,” tandas Yayat.

Bahkan Yayat menegaskan, bila Persib benar-benar hijrah ke LPI, 36 klub yang bernaung di bawah Maung Bandung bisa membubarkan diri.

“Kalau Persib ke LPI, bubarin saja 36 klub, buat apa kita capek-capek membina klub. Jangan korbankan klub-klub binaan Persib. Saya tidak mau Persib seperti Persema atau Persebaya. Kalau hanya ancaman tidak masalah. Saya senang saja, karena itu akan menjadi shocktherapy buat PSSI,” papar Yayat.

Sedangkan perwakilan PS UNI, Mukti mengatakan, jika Persib bergabung dengan LPI, maka tidak ada lagi pembinaan para pemain muda, seperti pemain usia di bawah 12 (U-12), U-15, U-18, dan U-21. Pasalnya, mereka tidak terwadahi dalam kompetisi usia dini yang digelar PSSI.

“PSSI sendri dibentuk oleh klub, termasuk Persib. Jadi sangat disayangkan jika kita memilih LPI. Hal ini harus jadi pertimbangan pengurus Persib,” tandas Mukti.[den]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar