Kamis, 10 Februari 2011

Dari Bobotoh untuk Bobotoh Siapa dan apa peran Bobotoh?

ginemBobotoh berasal dari bahasa sunda yang berarti purah ngagedean hate atawa ngahudang sumanget ka nu rek atawa keur ngadu jajaten (yang berperan membesarkan hati atau membangun semangat bagi mereka yang akan atau sedang berlomba). Sangat jelas sekali bahwa peran Bobotoh itu adalah sebagai pemberi semangat bagi Tim Persib.

Bobotoh tidak hanya berasal dari kota Bandung atau Jawa Barat saja. ini jelas sekali dengan banyaknya elemen-elemen bobotoh yang lahir dan berdiri di luar Jawa Barat bahkan di luar Indonesia (luar negri). Tidak ada perbedaan warna, ras, agama atau apapun, setiap orang yang mencintai dan mendukung Persib dengan sepenuh hati, merekalah Bobotoh.

Banyak sekali cara Bobotoh dalam memberikan dukungannya kepada Persib. Mereka tak hanya saja memberikan dukungan dengan yel-yel di stadion saat Persib bertanding. Bukti yang nyata adalah banyaknya karya-karya positif dari Bobotoh seperti kompilasi musik, gambar, tulisan, pernak-pernik dan lain-lain yang menyebar seantero alam dunia.

Perkembangan Bobotoh terbantu dengan banyaknya situs web dan blog di dunia maya, yang didedikasikan untuk Persib dan Bobotoh dengan memberikan informasi-informasi seputar Persib.

Banyak sekali para bloger (sebutan para penguna blog) yang mengulas tentang Persib. Mereka saling memberikan dukungan satu dengan yang lainnya dengan cara saling bertukar informasi-informasi yang nantinya akan disampaikan lagi kepada Bobotoh lintas batas.

Bobotoh menuju dewasa
Persepakbolaan negri ini memang sedang terpuruk, tapi janganlah kita sebagai bobotoh mengalami kemnduran semangat dalam mewujudkan misi kita menuju bobotoh yang dewasa, dewasa dalam mendukung Persib dengan sepenuh hati. Sudah saatnya kita tanggalkan dan tinggalkan pola pikir, sifat dan sikap buruk yang dulu.

Melangkah maju kedepan, menyongsong hari baru dengan berkaca pada yang lalu. Satu hati, satu suara, satu tekad menuju suporter dewasa demi kemajuan Persib dan persepakbolaan tanah air Indonesia.

Gie-Nem
Bandung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar