Jumat, 19 November 2010

Profesionalitas Shahril Patut Ditiru

Sikap profesionalitas tinggi yang ditunjukan oleh gelandang serang timnas Singapura, Shahril Ishak, patut dicontoh oleh pemain Persib lainnya. Meski sudah bertitel pemain bintang di Singapura, dirinya masih tetap menjungjung tinggi profesionalitas sebagai pemain asing yang dikontrak Persib.

Shahril meminta izin pulang kampung dikarenakan ada pemanggilan dari timnas Singapura untuk memperkuat tim kepala singa ini di Asian Games Giangzhou 2011. Setelah timnya gagal melangkah ke babak perempatfinal, Shahril tetap dipercaya untuk memperkuat timnas Singapura yang dipersiapkan di Piala AFF 2010 di Indonesia dan Vietnam.

Saat pemanggilan keduanya ini, Shahril tetap memberikan informasi kepada manajemen bahwa dirinya belum bisa kembali berlatih bersama Persib karena harus kembali memperkuat timnas Singapura.

“Kami baru menerima konfirmasi dari Shahril bahwa dia belum bisa bergabung dengan Persib karena harus membela timnas. Kami juga menerima informasi yang sama dari ofisial timnas Singapura yang memberitahukan bahwa Shahril harus memperkuat timnas," kata Umuh.

Umuh Kecewa Baihakki Tak Beri Kabar

Setelah Pablo Frances melakukan tindakan indisipliner dengan mangkir dari latihan, satu pemain asing milik Persib lainnya, Baihakki Khaizan, dinilai manajemen melakukan hal serupa.

Manajer Persib, Umuh Muhtar, merasa kecewa terhadap bek asal Singapura ini karena tidak memberikan konfirmasi apapun kenapa dirinya tak bergabung latihan bersama Persib. Kekecewaan manajemen memberi bukti bahwa mereka tak pandang bulu terhadap pemainnya yang indisipliner.

Menurut Umuh, manajemen memang mendengar kabar bahwa Baihakki dipanggil timnas, tapi seharusnya Baihakki memberikan kabar secara lisan kepada pihak manajemen mengenai hal ini sehingga tak membuat bingung manajemen.

"Kami tidak menerima kabar dan konfirmasi dari Baihakki, apakah dia dipanggil timnas atau kemana. Seharusnya dia memberikan konfirmasi kepada manajemen kenapa dia absen berlatih. Meskipun saya mendengar informasi dia dipanggil timnas Singapura untuk piala Suzuki cup tapi sebagai pemain professional, dia bisa menghubungi saya untuk memberikan informasi,kata Umuh.

Source: TJ

Pablo Belum Berlatih

Hingga sesi latihan Kamis (18/11), striker Persib Bandung asal Argentina, Pablo Alejandro Frances belum juga bergabung dengan rekan-rekannya. Padahal, sesuai dengan toleransi yang diberikan manajemen tim, Pablo yang meminta izin pulang ke negaranya untuk memboyong keluarganya ke Indonesia, diperkirakan sudah mengikuti sesi latihan lagi pada Kamis (18/11) ini.

"Pablo seharusnya sudah berlatih lagi. Tapi, saya tidak tahu soal izinnya kepada manajemen tim," kata Asisten Pelatih Persib, Robby Darwis di Mes Persib, Jln. A. Yani Bandung, Kamis (18/11).

Usai sesi latihan sore di Kiaracondong Center, Pelatih Persib, Jovo Cuckovic pun mengaku tidak mengetahui secara pasti alasan keterlambatan mantan striker Persijap Jepara ini dalam mengikuti latihan bersama rekan-rekannya. "Saya tidak tahu itu. Pablo meminta izin kepada ofisial tim. Mungkin, dia kesulitan mendapatkan tiket pesawat. Mungkin, saya tidak tahu pasti," kata pelatih berdarah Serbia itu.

Terkait dengan ancaman sanksi yang sempat dilontarkan manajemen tim terhadap siapapun pemain yang mangkir latihan, Jovo pun tidak memberikan rekomendasi apapun. "Saya tidak tahu. Saya tidak mau membicarakannya," ujar Jovo.

Sebelumnya, Manajer Persib, H. Umuh Muchtar sempat mengatakan, Pablo memang meminta izin langsung kepadanya untuk pulang ke Argentina. Karena itu, Umuh sempat memberikan waktu toleransi selama tiga hari untuk striker yang sudah menyumbangkan dua gol untuk Persib ini. Dalam kesempatan itu, Umuh mengatakan, jika Pablo tak kunjung muncul, ia akan bertindak tegas dengan memberikan sanksi tertentu.

Berlatih futsal

Dengan masih absennya Pablo, hingga Kamis (18/11), sesi latihan Persib tetap hanya diikuti 17 pemain. Pada sesi latihan pagi, mereka berlatih di Pusat Kebugaran Batununggal Indah Bandung. Sedangkan sore harinya terpaksa dilakukan di lapangan futsal Kiaracondong Center.

Menurut Robby, sesi latihan yang dimulai pukul 16.00 WIB ini terpaksa dilakukan di ruangan tertutup karena Stadion Siliwangi dan Stadion UPI digunakan pemiliknya. "Kita tidak punya pilihan lain, kecuali latihan di Kiaracondong. Selain karena Siliwangi dan UPI dipakai, ini juga sebagai antisipasi hujan pada sore hari," kata Robby

Source: GM

Selasa, 16 November 2010

berharap juara bersama Bandung FC

Diantara beberapa pemain veteran yang ada di Bandung FC, penjaga gawang Kurnia Sandi merupakan salah satu nama yang menarik untuk disimak. Pemain berusia 36 tahun ini adalah mantan pemain liga Primavera Italia dan bermain atas nama klub sampdoria bersama beberapa nama lainnya seperti Kurniawan DJ, Bima Sakti, Anang Ma’ruf, Indriyanto Nugroho, dan lain sebagainya. Sebagai catatan, disana ia seangkatan dengan pemain Juventus, Alesandro Del Piero.

Bandung FC

Mengawali karir di Pelita Jaya pada usia 18 tahun di kompetisi Liga Indonesia 1994/1995, Kurnia Sandy lalu dipercaya sebagai penjaga gawang tim nasional mulai tahun 1995. Namun debutnya bersama timnas baru mulai pada tahun 1996 dimana ia juga adalah penjaga gawang utama tim primavera. Dalam kurun waktu 4 tahun, total ia mengawal gawang tim garuda sebanyak 18 kali dan berhasil memberikan gelar mendali perak buat Indonesia di ajang Sea Games.

Lalu tahun 2000 ia keluar dari klubnya Pelita Jaya dan melanglang buana dengan beberapa tim diantaranya Persikabo, PSM Makassar, Arema Malang, Persik Kediri, Persebaya Surabaya dan terakhir adalah klub Mitra Kutai Kartanegara di divisi utama musim lalu.

Bersama pelatih Benny Dollo di Arema, Kurnia Sandy pernah mengantarkan klub kebanggaan kera-kera ngalam tersebut merebut gelar juara Copa Indonesia sebanyak 2 kali yaitu pada kompetisi tahun 2005 dan 2006.

Terkait dengan usia yang tidak muda lagi, Kurnia Sandy mengatakan bahwa dirinya sebagai pemain hanya bisa berusaha untuk tampil maksimal dan mengeluarkan kemampuan terbaiknya dalam berlatih ataupun bertanding. “Biarkan orang lain yang menilai,” ujar pemain yang fasih juga berbahasa sunda.

Walaupun sudah termasuk pemain yang veteran, namun pemain kelahiran Semarang ini masih yakin dirinya masih layak untuk bermain di kompetisi Liga Primer Indonesia asalkan ia masih diberi kesempatan dan kepercayaan dari pelatih. Karena hal itulah yang membuatnya masih akan terus bermain sepakbola.

Begitupun ketika ditanya tentang ancaman PSSI yang akan membekukan nama-nama pemain yang ikut LPI dari daftar resmi pemain Indonesia di organisasi sepakbola tertinggi negeri ini. Menurut Kurnia, sebagai pemain, ia tidak akan ikut ambil pusing. Biarlah urusan seperti itu diserahkan kepada para pengurus diatasnya.

“Namun sebagai pemain, bermain bola adalah profesi kita. Kita menghidupi keluarga dari sini. Jika kita sudah tidak bermain di LSI dan divisi utama, maka ketika ada tawaran bermain di LPI, maka jawabannya, kenapa tidak? Main bola itu hal yang halal kok,” katanya sebari balik bertanya.

Lalu ia bersyukur ketika beberapa minggu lalu, melalui koleganya, Egi Nirwan, Kurnia Sandy dihubungkan dengan M Kusnaeni sebagai penggagas klub Bandung FC. Selain ia tertarik untuk bergabung, ternyata klub asuhan Nandar Iskandar ini juga menaruh minat untuk mengajak ia bergabung.

“Secara tertulis memang belum ada, namun secara lisan sudah terjadi kesepakatan bahwa saya akan bergabung disini,” ungkapnya.

Mengenai harapan, seperti kebanyakan pemain, ia juga bertekad untuk membawa klub barunya ini menjadi juara Liga Primer Indonesia.

“Sebelum pensiun, saya ingin merasakan gelar juara dulu. Mudah-mudahan di Bandung FC ini saya bisa,” tutup pemain yang senang bisa bermain di Bandung karena ia punya banyak saudara di kota ini.

source: simamaung

Nandar Dikejar Waktu

Pelatih Bandung FC, Nandar Iskandar hanya mempunyai waktu 1 minggu saja untuk membangun sebuah tim yang akan diikutsertakan dalam kompetisi Liga Primer Indonesia 2011. Hal ini disebabkan mulai pada tanggal 22 November ini, klubnya akan mengikuti turnamen pre season yang rencananya akan diikuti pula oleh klub-klub dari LPI lainnya.

Bandung FC

Ditemui di lapangan Sesko AU, Lembang, Nandar Iskandar mengaku harus melakukan gerak cepat dalam melaksanakan sesi seleksi pemain. Sesi tahap pertama sudah dilakukan mulai hari minggu 7 November 2010 lalu. Dan dari sana sudah diambil beberapa pemain dan digabungkan dengan para pemain lainnya yang masuk daftar pemain incaran. Diantaranya, Egi Nirwan, Yaris Riyadi, Deden Hermawan, Kurnia Sandi, dan lain sebagainya.

“Hari ini kita memasuki tahap selanjutnya atau seleksi tahap kedua yang diikuti oleh sekitar 23 pemain. Idealnya saya melakukan seleksi secara terperinci, tapi waktunya sudah terlalu mepet dengan turnamen pre season,” kata mantan pelatih Persib dan Bandung Raya.

Walau begitu, pada latihan perdana ini, ada 3 pemain yang belum bisa datang. Tanpa menyebut nama, posisi mereka adalah pemain belakang dan striker.

Selain seleksi, karena keterbatasan waktu pula, Nandar sudah harus mengamati kemampuan secara individu, memperkirakan siapa saja yang terbaik di setiap posisi, dan juga melihat bagaimana cara bermain tim. Setelah itu baru ia dapat menentukan langkah selanjutnya seperti menentukan taktik dan strategi yang cocok.

“Idealnya sih untuk sesi seleksinya saja minimal kita butuh waktu sekitar 1 bulan. Namun dengan waktu yang ada, semuanya ini harus dilakukan dalam 1 minggu saja. Disinilah uniknya membangun sebuah tim dari nol,” sebutnya.

Supaya memperlancar semua proses ini, Nandar mengaku membutuhkan 2 kali pertandingan uji coba sebelum turnamen Pre Season. Satu uji coba dengan klub lokal Lembang sudah diagendakan pada hari rabu depan, sementara sekali uji coba dengan klub luar lainnya rencananya dilaksanakan pada hari Jumat dan jika memungkinkan akan digelar diluar kota Bandung, seperti di Subang.

Sedangkan terkait materi pemainnya, sesuai dengan kondisi tim-tim LPI, Nandar di Bandung FC mencoba untuk mengkolaborasikan pemain senior incaran dengan pemain hasil seleksi ini ditambah dengan beberapa pemain asing yang didatangkan untuk memeriahkan liga.

“Para pemain senior itu mempunyai kelebihan di pengalaman. Nah yang harus dicari kemudian adalah rekan-rekan yang akan mendampinginya nanti. Sehingga performa mereka didalam sebuah tim dapat saling melengkapi,” ucap Nandar.

Lalu untuk pemain asing, Nandar mengakui prosesnya masih berjalan. Satu pemain asal Australia masih dicoba untuk dihubungi oleh pengurus untuk didatangkan, sedangkan beberapa pemain asing asal Belanda hasil pantauan Nandar melalui televisi masih harus dicari biodatanya.

source: simamaung

PERSIB Bersiap Mengikuti Play Off AFC Cup

Sebagai tim yang menghuni posisi 4 di klasemen akhir Liga Super Indonesia (LSI) musim kompetisi 2009/2010, Persib Bandung mendapat surat pemberitahuan untuk mempersiapkan diri mewakili Indonesia di ajang AFC Cup 2011.Keikutsertaan Persib sendiri masih menunggu konfirmasi dari federasi sepakbola Asia atau AFC mengenai jatah klub yang disediakan bagi Indonesia di ajang Asia.

AFC Cup 2011

Yudiana selaku sekretaris tim Persib Bandung mengakui telah mendapat surat dari PT Liga Indonesia sebagai penyelenggara liga mengenai pemberitahuan ini. Dalam wawancara Senin pagi, 15 November 2010, Yudiana mengatakan bahwa Persib akan memenuhi permintaan PT LI tersebut sebagai persiapan jika seandainya Persib jadi mengikuti ajang bertaraf internasional tersebut.

Di tempat terpisah, manajer Persib Umuh Muhtar menyambut gembira kabar ini. Jika diberi kesempatan, tim Persib tidak akan menyiakan-nyiakan kesempatan ini dan akan mempersiapkan diri dengan baik.

Memori Bandung Raya

Nandar Iskandar, pelatih yang kemungkinan besar akan menukangi sebuah klub dari Bandung yang akan mengikuti kompetisi Liga Primer Indonesia berbicara kepada wartawan perihal pandangannya terhadap sepakbola di Bandung yang menurutnya mempunyai sumber daya manusia yang besar namun kurang banyak wadah untuk menampungnya. Maka atas dasar itulah dirinya bersedia untuk menjadi arsitek klub yang menurut laman resmi ligaprimerindonesia.co.id, bernama Bandung FC.

foto bandung fc

Pemain seleksi Bandung FC.

“Sebagai orang dalam profesi kepelatihan, saya akan sangat senang jika diberi kesempatan untuk membina sepakbola di Bandung,” kata Nandar Iskandar dilapangan Sesko AU, Lembang, pagi ini.

Nandar Iskandar menyayangkan, dari materi pemain melimpah di Bandung, hanya bisa diwakili oleh 1 klub saja di Liga Super Indonesia. Ia lalu mengingat memorinya ketika memegang Bandung Raya. “Adanya dua tim dengan level sama di Bandung, akan memunculkan persaingan dalam menunjang prestasi,” tegasnya.

Ia lalu bercerita bagaimana awalnya ia membina Bandung Raya dari nol. Waktu itu klub tersebut tidak ada penontonnya, hanya panpel didalam stadion, sedangkan jika Persib main, akan ada 25 ribu yang menonton. Namun seiring dengan waktu dan prestasi yang dicapai Bandung Raya saat itu, maka akhirnya pertandingan Bandung Raya juga bisa mencapai 25 ribu penonton.

“Sebenarnya di Bandung ini ada banyak pemain yang ingin maju hanya saja mereka tidak mempunyai wadahnya,” lanjutnya.

Ia lalu menyoroti tentang kompetisi intern Persib yang serba terbatas. Pada jamannya, bermain di klub intern Persib itu ada kebanggaannya, namun sekarang iklim sepakbola telah berubah ke arah sepakbola profesional. “Setelah dari kompetisi internal itu kalau tidak masuk Persib, sekarang mereka mau kemana lagi? Tidak ada jenjang selanjutnya,” ujar Nandar.

Mau tidak mau, sistem perserikatan seperti jamannya itu memang akan tenggelam. Untuk itu harus dibuat sistem baru agar pembinaan seperti kompetisi intern Persib di masa lalu itu terus berjalan. Jika ada wadahnya, maka akan ada pemain-pemain yang terjaring. Mereka punya kesempatan, mereka hidup di sepakbola, dan ada tempatnya.

foto bandung fc

Trio calon pelatih Bandung FC. Dari kiri; Agus Ata, Nandar Iskandar, dan Budiman.

Seperti pada buku yang pernah dibacanya ketika mengikuti kursus kepelatihan, Nandar Iskandar kembali bercerita bahwa dalam anjuran yang disebar oleh FIFA dan AFC, ia membaca bagaimana upaya mereka untuk memajukan sepakbola. Salah satu caranya adalah dengan memperbaiki sistem pengelolaan klub sepakbola.

“Nantinya, semua klub sepakbola itu akan dikelola seperti di Eropa, dimana yang mengelola sepakbola bukan lagi para pejabat,” jelasnya.

Selama ini prioritas pengelolaan memang lebih banyak ke pejabat karena merekalah yang mempunyai semua prasarana dan keuangan yang memang merupakan modal utama. Namun sayangnya, kebanyakan dari mereka itu tidak mengerti sepakbola.

“Ini hanya masalah waktu. Ada saatnya suatu perkumpulan yang mengerti bola yang akan mengurusi sepakbola. Inilah yang disebut era profesional,” tegas pelatih yang dalam staf pelatih kali ini akan didampingi mantan anak asuhnya di Bandung Raya, Budiman Yunus dan Agus Ata.

source: simamaung

Jumat, 05 November 2010

Gonzales Resmi Menjadi WNI

Pemain Persib asal Uruguay, Christian Gonzales dinyatakan telah resmi menjadi Warga Negara Indonesia (WNI). Hal ini disampaikan oleh Sekjen PSSI, Nugraha Besoes, Jumat 5 November 2010, kepada Vivanews. Dengan demikian, Gonzales sudah dapat memperkuat tim nasional Indonesia dan berstatus pemain lokal di Persib Bandung.

Christian Gonzales

Besoes mengatakan bahwa Gonzales telah menjadi WNI sejak hari kemarin. Tinggal selama Tujuh tahun di Indonesia dan menikah dengan wanita Indonesia membuat proses naturaliasi pemain depan Maung Bandung ini berlangsung sangat lancar.

“El Loco kan sudah tujuh tahun bermain di Indonesia, jadi prosesnya bisa lebih cepat. Apalagi, dia juga menikahi wanita Indonesia,” ucap Nugraha kepada Vivanews.

Dengan berpindahnya kewarganegaraan Gonzales, maka Persib Bandung dapat mencari 1 pemain asing lain. Saat ini, Persib dihuni 4 pemain asing yaitu: Pablo Frances, Hilton Moreira, Baihakki Khaizan, dan Shahril Ishak.

Namun status Gonzales di PT Liga Indonesia masih pemain asing. Hal ini karena PT LI menunggu dokumen resmi tentang perpindahan kewarganegaraan Gonzales dari Persib Bandung.

Cari Jalan Terbaik Untuk Persib

Melalui pesan singkatnya, kepala pemegang 60% saham mayoritas PT Persib Bandung Bermartabat, Glenn Sugita memberi dukungan kepada Direktur Utama, H Umuh Muhtar untuk membuat kebijakan-kebijakan penting agar persib bisa meraih prestasi yg maksimal. Kebijakan-kebijakan ini terkait kinerja pemain dan pelatih.

foto persib bandung latihan

“Pak Glenn sangat bijaksana. Ia sudah menyerahkan semua ke manajemen. Bahkan ia mendukung bila diperlukan ada pergantian pelatih atau pemain. Hal ini ia sampaikan langsung melalui pesan singkat,” kata H Umuh.

Walau begitu, H Umuh mengaku belum mengambil keputusan apapun mengenai adanya kemungkinan pergantian pelatih. Saat ini ia bersama jajaran pengurus lainnya akan membahas secara mendalam apa saja yang menjadi permasalahan dalam tim sekaligus mencari jalan keluarnya.

Menurutnya, belum tentu juga mengganti pelatih merupakan solusi tepat saat ini.

“Yang pasti, Jovo dan pemain mengakui ada masalah dalam bahasa. Masalah ini juga nanti akan kita pikirkan bersama-sama,” lanjutnya.

foto persib bandung jovo
Tampaknya, kebutuhan akan penterjemah bagi Jovo sifatnya sedikit mendesak. Selama ini, karena keterbatasan bahasa, Jovo mengaku sedikit kesulitan untuk mengatakan apa yang ia mau kepada anak buahnya. Bahasa inggris yang terbatas yang dikuasai pelatih asal Serbia ini menjadi halangan besar bagi kelancaran tim baik dalam berlatih ataupun dalam pertandingan. Sehingga tidak jarang juga pemain melakukan improvisasi di lapangan yang belum tentu hasilnya akan lebih baik.

Tapi H Umuh juga mengatakan sedikit takut salah untuk kembali mempekerjakan seorang penterjemah yang tidak tahu apapun tentang sepakbola. Ia menginginkan jika akhirnya nanti harus mengontrak seorang penterjemah, maka ia harus mempunyai pengetahuan tentang sepakbola.

“Yang pasti, dalam waktu dekat saya bersama pengurus lainnya akan mengadakan evaluasi menyeluruh. Lalu nanti kita akan adakan pertemuan dengan para pemegang saham di Jakarta. Mungkin pekan depan sudah ada keputusannya. Jalan terbaik apa yang akan kita ambil,” jelas H Umuh.

“Manajemen harus malu. Saya malu atas prestasi Persib sekarang. Saya juga mau meminta maaf kepada bobotoh dan pihak-pihak yang sudah membantu Persib selama ini. Persib akan berbenah lewat evaluasi kali ini,” janjinya.